skip to main | skip to sidebar

Pages

  • Beranda
  • About Me
  • Resep Makanan

Srengseng Cook

-Dyah Ayu Triwiyanto, 22th-

Lima Hal Yang Diingat Umar Bin Khatab r.a atas Kecerewetan Sang Istri

07.58 | Publish by Unknown


Lima Hal Yang Diingat Umar Bin Khatab r.a atas Kecerewetan Sang Istri

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman Khalifah Umar bin Khatab r.a. Ia ingin mengadu pada Khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun.

Dari dalam rumah terdengar istri Khalifah Umar bin Khatab r.a sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.

Apa yang membuat seorang Khalifah Umar bin Khatab r.a yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal.

1. Benteng Penjaga Api Neraka

Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya.

Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat. Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari.

Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat. Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liukan yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.

2. Pemelihara Rumah

Pagi hingga sore suami bekerja dan berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran.

Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

3. Penjaga Penampilan

Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaiannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu

4. Pengasuh Anak-anak

Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Khalifah Umar bin Khatab r.a paham benar akan hal itu.

5. Penyedia Hidangan

Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.

Dengan mengingat lima peran ini, Khalifah Umar bin Khatab r.a kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.

Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji. Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Khalifah Umar bin Khatab r.a ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.....

0 comments

Filosofi Setoples Penuh Kehidupan

21.31 | Publish by Unknown



Seorang Professor berdiri di depan kelas Filsafat. Saat kelas dimulai, ia mengambil toples kosong dan mengisinya dengan bola-bola golf. Kemudian ia bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” Murid-muridnya serempak mengiyakan tanda setuju.
Kemudian profesor itu menuangkan batu koral ke dalam toples, mengguncangnya dengan ringan. Batu-batu koral pun mengisi tempat kosong di antara bola-bola golf. Kemudian ia bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” Lagi-lagi mereka setuju.
Selanjutnya ia menabur pasir ke dalam toples. Tentu saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” Para murid menjawab dengan mantap, “Ya, Sir!”
Kemudian ia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Melihat itu, murid-muridnya tertawa.
“Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupan kalian. Bola-bola golf adalah hal yang penting; Tuhan, keluarga, anak-anak dan kesehatan. Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh.”
Ia melanjutkan, “Batu-batu koral adalah hal-hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil. Dan pasir adalah hal-hal sepele. Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun bola-bola golf.”
“Hal yang sama akan terjadi dalam hidup kalian. Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan memiliki ruang untuk hal-hal penting. Beri perhatian untuk hal-hal yang penting bagi kebahagiaan kalian.”
“Bermainlah dengan anak-anakmu, luangkan waktu untuk check-up kesehatan, ajak pasanganmu keluar untuk makan malam. Berikan perhatian terlebih dahulu pada bola-bola golf, hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasirnya.”
Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, “Kopi mewakili apa, Sir?”
Profesor tersenyum, “Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan pada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat.”

1 comments

Kalo Mereka Ingin Membeli Sesuatu

09.34 | Publish by Unknown











Labels: Golongan Darah, Komik 0 comments

Profil Usaha

10.39 | Publish by Unknown















2 comments

Keajaiban Nyanyian Kakak

08.59 | Publish by Unknown


Seperti ibu pada umumnya, ketika Karin mengetahui bahwa dirinya mengandung, ia sebisa mungkin membantu putranya, Mikael, yang masih berumur 3 tahun, mempersiapkan diri untuk kehadiran seorang adik. Beberapa bulan kemudian, diketahui bahwa bayi dalam kandungan Karin berjenis kelamin perempuan. Setiap harinya, siang dan malam, Mikael bernyanyi untuk adiknya di dalam perut Karin.

Waktu melahirkan pun tiba. Namun, dalam proses melahirkan itu terjadi komplikasi, sehingga memakan waktu berjam-jam. Meski adik kecil Mikael dapat lahir dengan selamat, kondisinya sangat lemah. Ia harus masuk ke bagian ICU Neonatal.

Keadaannya makin buruk. Dokter spesialis anak memberi tahu perkembangan kondisi bayi pada Karin dan suaminya, "Harapannya sangat kecil. Bersiaplah menghadapi yang terburuk." Setelah mendengar berita itu, Karin dan suaminya menghubungi pemakaman setempat untuk memesan lahan makam.
Sementara itu, Mikael terus-terusan merengek ingin bernyanyi untuk adiknya; tapi anak-anak tidak diperbolehkan masuk ke ruang ICU. Meski begitu, Karin mengambil keputusan bulat. Ia mengajak masuk Mikael meski perawat melarangnya. Kepala perawat lalu mengenali dia dan berteriak menegur, "Bawa keluar anak itu sekarang! Anak-anak tidak boleh masuk!"

Jiwa keibuan muncul dalam diri Karin. Perempuan yang biasanya lemah lembut itu memberikan tatapan tajam pada kepala perawat, bibirnya menunjukkan kebulatan tekadnya. "Dia tidak akan pergi sampai dia bernyanyi untuk adiknya!" Karin pun menggandeng Mikael mendekati sisi tempat tidur adiknya. Mikael menatap adiknya, yang terlihat menderita. Lalu, ia mulai bernyanyi:

"Kau adalah mentariku, satu-satunya mentariku, kau membuatku bahagia ketika langit gelap...."

Adik kecil itu memberikan reaksi. Denyut nadinya mulai menjadi tenang dan teratur.


Mikael masih terus menyanyi. "Kau tak pernah tahu, adik, betapa aku mencintaimu. Tolong janganlah pergi...." Napas adik kecil yang putus-putus dan tak teratur menjadi teratur seperti dengkuran anak kucing.

Nyanyian Mikael terus berlanjut. "Semalam, adikku, waktu aku tidur, aku bermimpi kau ada dalam pelukanku...." Adik kecil Mikael terlihat tenang dan sepertinya kondisinya mulai pulih.

Mikael belum berhenti menyanyi. Air mata terlihat mulai mengalir di wajah kepala perawat itu. Sementara, wajah Karin tampak cerah. "Kau adalah mentariku, satu-satunya mentariku. Janganlah pergi dariku."

Rencana pemakaman akhirnya dibatalkan. Keesokan harinya, adik kecil itu sudah boleh pulang!

Nyanyian Mikael lalu disebut "Keajaiban Nyanyian Kakak." Para perawat di rumah sakit itu menyebutnya sebuah keajaiban. Karin menyebutnya sebuah keajaiban kasih karunia Tuhan!
***
Jangan pernah menyerah dengan orang-orang yang kita kasihi. Cinta itu punya kekuatan yang luar biasa besar. Mungkin saat ini, kondisi salah satu anggota keluarga kita sedang tidak sehat atau tengah dirundung masalah. Tetaplah berusaha mendukung mereka (doa, dukungan moral/semangat, dll) semampu kita.




0 comments

TOKO YANG MENJUAL ISTRI

17.00 | Publish by Unknown

Sebuah toko yg menjual istri baru dibuka, dimana pria dpt memilih wanita untuk dijadikan sebagai seorang istri.


Di antara instruksi2 yg ada di pintu masuk, terdpt instruksi yg menunjukkan bgmn aturan main utk masuk toko tsb:

"Kamu hny dpt mengunjungi toko ini SATU KALI!"

Toko tsb terdiri dr 6 lantai dimn setiap lantai akan menunjukkan kelompok calon istri.


Semkin tinggi lantainya, semkn tinggi pula nilai wanita tsb. Kamu dpt memilih wanita di lantai tertntu / lbh memilih ke

lantai berikutnya, tp dgn syarat tdk bs turun lg ke lantai sblmnya kecuali utk keluar dr toko.


Lalu, seorang pria pun pergi ke " TOKO ISTRI " tsb untuk mencari istri. Di stp lantai terdpt tulisan spt ini:


Lt 1:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan & pandai memasak."

Pria itu tersenyum, kmd dia naik ke lantai selanjutnya.


Lt 2:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak & lemah lembut."

Kmbali pria itu naik ke lantai selanjutnya.


Lt 3:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut & cantik."

''Wow!'', ujar sang pria, tetapi pikirannya msh penasaran & trs naik.


Lalu smpailah pria itu di lt. 4 n terdpt tulisan:


"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget & syg anak."


''Ya ampun!'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya!''



Dan dia tetap mlanjutkan ke lt 5:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget, syg anak & sexy."


Dia tergoda utk berhenti tp kmd dia melangkah ke lt. 6 & terdpt tulisan:

"Anda adalah pengunjung yg ke 4.363.012.000. Tdk ada wanita di lantai ini. Lantai ini hny semata2 pembuktian utk pria yg tdk pernah puas."

Trm ksh tlh berblanja di " TOKO ISTRI ". Mohon hati2 ketika keluar dr sini.
sumber:

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8046503

Labels: Cerita Cerita 1 comments

Ternyata Aku Anak Informatika

21.12 | Publish by Unknown

IT'S HAPPENING...
Do'ain aku yaa kawan.. ^__^


2 comments
« Postingan Lebih Baru Postingan Lama »
Langganan: Postingan (Atom)

Daftar Blog

  • .
    Karir di dunia IT
    12 tahun yang lalu
  • Book Review
  • DESIGN YOUR LIFE WITH A SAY
    croscill galleria brown
    2 tahun yang lalu
  • free download books
  • lanjutkan
    Hidangan awal buka puasa
    15 tahun yang lalu
  • Philophobian's
    Story of Little Toad (1)
    12 tahun yang lalu
  • Rangkaian Episode Kehidupan
  • tyaceria

About this blog

Blog ini sebagai wadah tempat penulis mencurahkan uneg-uneg selama hidup didunia..semoga dapat bermanfaat bagi semua yang membaca.. salam kenal semua.. selamat datang dalam dunia dyah's blog..hehe^^

Labels

  • Cerita Cerita (1)
  • faktor "X" dalam berbisnis (1)
  • Golongan Darah (1)
  • Ilmu Pengusaha (1)
  • keprofesian (1)
  • Kesehatan (1)
  • Kewirausahaan dan Inovasi (3)
  • Komik (1)
  • Laguku hari ini ^_^ (1)
  • lyric japanese song (1)

Facebook Badge

Dyah Ayu Triwiyanto

Create Your Badge

Blog Archive

  • ►  2013 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
  • ▼  2012 (7)
    • ▼  Desember (1)
      • Lima Hal Yang Diingat Umar Bin Khatab r.a atas Kec...
    • ►  Mei (2)
      • Filosofi Setoples Penuh Kehidupan
      • Kalo Mereka Ingin Membeli Sesuatu
    • ►  April (3)
      • Profil Usaha
      • Keajaiban Nyanyian Kakak
      • TOKO YANG MENJUAL ISTRI
    • ►  Januari (1)
      • Ternyata Aku Anak Informatika
  • ►  2011 (11)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
  • ►  2010 (2)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
  • mudaers
DyahAyuTriwiyanto. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

  • Chocolate Satin Puding
    Chocolate Satin Puding Resep diadaptasikan dari web Smitten Kitchen - Silky Chocolate Puding Untuk 6 porsi Bahan: - 30 ...
  • Mengenal CHINA
        Ngintip dapurnya PT Grentech... Ini dia Ancolnya China.. sepertiny...
  • Kiat-Kiat Berwirausaha..
    “kegagalan adalah ketika kita mampu untuk melangkah dan orang sukses adalah bukan orang yang tidak pernah jatuh , tetapi seberapa sering dia...
  • Mengungkap Misteri Factor “X” dalam Bisnis, yang sering disepelekan.
    Apak ah anda sudah memiliki bakat menjadi pengusaha sukses, apakah anda punya Intelligence Quo ti ent(IQ), Emotional Quotient (SQ), dan Ad...
  • Kobukuro - Tsubomi
    Namida koboshitemo ase ni mamireta egao no naka ja Dare mo kidzuite wa kurenai Dakara anata no namida wo boku wa shiranai Tayasu kotonaku bo...
  • Dasar Cinta Monyet..!!
  • Filosofi Setoples Penuh Kehidupan
    Seorang Professor berdiri di depan kelas Filsafat. Saat kelas dimulai, ia mengambil toples kosong dan mengisinya dengan bola-bola golf...
  • Kalo Mereka Ingin Membeli Sesuatu
  • Lima Hal Yang Diingat Umar Bin Khatab r.a atas Kecerewetan Sang Istri
    Lima Hal Yang Diingat Umar Bin Khatab r.a atas Kecerewetan Sang Istri Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman Khalifah Um...
  • Menjadi Sukses..
    Mata kuliah kewirausahaan dan inovasi diisi dengan presentasi hasil wawancara dengan orang-orang sukses berwirausaha. Maksudnya sukses berwi...
Copyright (c) 2010 Srengseng Cook. Design by Template Lite
Download Blogger Templates And Directory Submission.